Kemarin Rabu 21 oktober 2015 PT Astra Internasional Tbk menyelenggarakan acara penganugerahan apresiasi Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards tahun 2015, kepada enam pemuda dan 1 kelompok. Acara diadakan di Kantor Pusat Astra, Willliam Soeryadjaya Hall, Jalan Gaya Motor, Sunter, Jakarta Utara.
Acara tersebut digelar dalam rangka memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada pemuda inovatif di Indonesia dan belum terekspose.
Menteri Kesehatan RI, Nila F Moeloek mengaku dirinya mengapresiasi terhadap ketujuh pemenang, lantaran memberikan inovasi inspiratif terhadap pemuda-pemudi di Indonesia.
"Saya kagum dan salut melihat semangat generasi muda dari seluruh Indonesia. Karena dengan segala tantangan mereka hadapi," ujar Nila F Moelok yang juga menjadi salah satu dean juri SATU Indonesia Awards 2015.
Menurut Nila, kegiatan tersebut telah berjalan lima tahun. Serta, kegiatan itu didominiasi atas lima bidang, yakni pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, kesehatan dan teknologi.
Diungkapkan juga oleh pakar Teknologi Informasi dan Komunikasi Onno w purbo berharap para pengembang dan inovator dibidang teknologi ini tidak sekedar menghasilkan produk tapi dapat turun kemasyarakat seperti halnya yang dilakukan grombyangOS. dan beliau menginginkan nominator dibidang teknologi inovatif untuk tahun depan lebih berkembang khususnya open source.
"Ini mengagumkan, ada enam orang kategori indovidu dan 1 kelompok yang menurut saya menjadi cahaya lilin yang terang untuk anak bangsa.
Adapun penghargaan di bidang pendidikan dipilih dua pemenang, yakni Tutus Setiawan asal Surabaya, Jawa Timur, yang memiliki kepedulian mendalam terhadap kemajuan teman-teman sesama tuna netra dengan mendirikan Lembaga Pemberdayaan Tunanetra.
Pemenang di bidang pendidikan berikutnya adalah Risna Hasanudin asal Manokwari, Papua, yang prihatin dan miris melihat nasib anak-anak Papua. Risna mendirikan rumah belajar, yakni Rumah Cerdas Perempuan Arfak Papua Barat, yang bertujuan mencerdaskan perempuan Arfak.
Di bidang lingkungan, dipilih Trisno asal Semarang, Jawa Tengah, yang mengajak warga Dusun Tanon sadar wisata dan mengolah dusunnya menjadi dusun wisata.
Di bidang UKM, dipilih Faishal Arifin asal Malang, Jawa Timur, yang menawarkan produk kerajinan perhiasan berbahan dasar emas dan perak berbasis hand made.
Di bidang kesehatan, dipilih Dani Ferdian asal Bandung, Jawa Barat, sebagai penggagas Volunteer Doctors (Vol D), yang merupakan sekolah nurani tenaga kesehatan dengan jumlah tenaga dokter dan kesehatan sebanyak 1.000 orang.
Di bidang teknologi, dipilih Apriliawan Hadi asal Malang, Jawa Timur, yang menemukan teknologi pasteurisasi modern berbasis kejut listrik yang dinamai Latte Electricity (LE) untuk membantu para peternak.
Di kategori kelompok, dipilih dari bidang teknologi yakni Kelompok Grombyang OS Indonesia yang berlokasi di Pemalang, Jawa Tengah. Kelompok ini mewadahi pengguna Linus dan membuka kesempatan bagi masyarakat menggunakan sistem ini secara gratis tanpa melanggar hak cipta, selain mendapatkan penghargaan dibidang teknologi team grombyangOS juga mendapat juara favorit pilihan masyarakat.
“Hari ini, kita kembali menyaksikan hadirnya pejuang-pejuang muda dari pelosok Nusantara. Mereka dengan segenap tenaga dan pikiran telah memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan wilayah masing-masing,” ujar Presiden Direktur Astra Internasional, Prijono Sugiarto.
Ia menambahkan, para pemenang adalah pemuda-pemudi terpilih dari tim juri yang berpengalaman dan melewati proses yang sangat panjang.
SATU Indonesia merupakan langkah nyata dari Grup Astra untuk berperan aktif, serta memberikan kontribusi meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia melalui karsa, cipta dan karya terpadu untuk memberikan nilai tambah bagi kemajuan bangsa Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment