Baginda Nabi Muhammad bergelar (Sayyidul Kaunain) atau Pemimpin 2 alam/dunia dan akhirat.
Ilustrasi |
Diberi gelar demikiian, sebab hanya Beliaulah Manusia Paripurna di muka Bumi, ia adlaah tajaliyyatnya Allah SWT.
Kesempurnaan yang dimilikinya meliputi kesempurnaan fisik (dhahir) dan kesempurnaan ruhani (batin). Postur tubuhnya, akalnya, hatinta, rambutnya, matanya, ruhaninya, jiwanya, semuanya mengungguli fisik dan ruhani makhluk diseluruh alam semesta. Maka dari itu, pantaslah jika Baginda Nabi menjadi penghulu para Nabi dan para Rasul.
Dengan berkibalat pada kriteria kepemimpinan Nabi Muhammad, ada juga seorang Nabi yang memikiki kekuasaan sedemikian hebatnya. Yakni seorang Nabi merangkap Raja, yakni Nabi Sulaiman.
Tiadalah seorang Raja/Pemimpin Negara itu kecuali memiliki beberapa kriteria dan qualifikasi yang lengkap, semisal cerdas, kuat, sakti, berpengaruh, dan tentunya memiliki senjata pusaka.
Sebut saja, Pangeran Hadiwijaya (Sultan Pajang/Murid Kinasih Sunan Kalijogo), ia memiliki kriteria teesebut, cerdas, sakti, kuat, berpengaruh, dan tentunya memiliki Senjata Pusaka yamg diberikan oleh Gurunya, Sunan Kalijogo bernama Keris Cerubuk. Selain itu ia juga memiliki Tombak pusaka berana Tombak Kyai Plered, yang pernah digunakan oleh Sutwijaya (anak angkatnya) dalam membunuh Harya Panangsang (Bupati Jipang Panolan) yang terkenal sakti dan kebal.
Sebagaimana umumnya para Pemimpin atau Raja memiliki senjata pusaka, maka tentunya Nabi Sulaimanpun memiliki pusaka, yakni sebuah Cincin. Cincin tersebut kemudian diberi nama "Cincin Merbun Nabi Sulaiman".
Bayangkan, jika Nabi Sulaiman tidak punya ilmu atau pusaka, bagaimana Setan, angjn, Jin, manusia dan hewan bisa tunduk.
Dikisahkan bahwa Jin Ifrit, salah satu rakyatnya Nabi Sulaiman bisa menyelami dasar samudera dengan mampu membawa beban ber ton ton. Kemduian salah seorang asistennya yg bernama Ashif bin Barkhoya, memiliki kesaktian dan keramat bisa memboyong singgasana Ratu Balqis dalam kecepatan sekejap mata, kemudian Burung Hud Hud yanh memiliki kemampuan menyampaikan pesan kepada Ratu Balqis. Semuanya tunduk pada Nabi Sulaiman. Kenapa mereka tunduk kepadanya? Ternyata Allah memberi Mukjizat kepada Nabi Sulaiman berupa Cincin Merbun.
Ketika Cincin tersebut dipakai, maka seluruh makhluk tunduk dihadapan Nabi Sulaiman.
Namun mukjizat ini jugalah yang kelak mengantar Nabi Sulaiman kepada fitnah bahwa beliau bisa menundukkan Jin, Manusia, Setan, Angin dan hewan disebabkan karena Ilmu sihir yang dikuasainya.
Hal jni diterngkan dalam hadis berikut:
(Bagian 2)
Bunyi Hadis:
عن ابن عباس قال: كان الذي اصاب سليمان ابن داود في سبب اناس من اهل امرأة يقال لها جرادة، وكانت من اكرم نسائه عليه، قال، فكان هوى سليمان ان يكون الحق لاهل الجرادة فيقضي لهم، فعوقب حين لم يكن هواه فيهم واحدا.
قال: وكان سليمان ابن داود اذا اراد ان يدخل الخلاء او يأتي شيئا من نسائه اعطى الجرادة خاتمه، فلما اراد الله ان يبتلي سليمان بالذي ابتلاه به اعطى الجرادة ذات يوم خاتمه. فجاء الشيطان في صورة سليمان، فقال لها، هاتي خاتمي، فأخذه فلبسه، فلما لبسه دانت الشياطين والجن والانس، قال: فجاءها سليمان فقال هاتي خاتمي. فقالت كذبت لست بسليمان،
قال، فعرف سليمان انه بلاء ابتلي به، قال فانطلقت الشياطين فكتبت في تلك الايام كتبا فيها سحر وكفر ثم دفنوها تحت كرسي سليمان، ثم اخرجوها فقرؤوها على الناس، وقالوا انما كان سليمان يغلب الناس بهذه الكتب،
قال، فبرئ الناس من سليمان وأكفروه، حتى بعث الله محمدا صلى الله عليه وسلم فانزل جل ثناؤه : (واتبعوا ما تتلوا الشياطين على ملك سليمان (،البقرة:١٠٢) يعني الذي كتب الشياطين من السحر والكفر (وما كفر سليمان ولكن الشياطين كفروا) فانزل الله جل وعز وعذره.
(Hadis Al Nasai, 1991, 10926).
(Bagian 3)
Artinya:" Tersebutlah bahwa Nabi Sulaiman AS apabila hendak memasuki kamr mandi atau menggauli salah seorang isterinya, terlebih dahulu ia menyerahkan cincinnya kepada pembantu pribadinya, yaitu seorang wanita. Ketika Allah hendak memberi ujian kepada Nabi Sulaiman, ia menyerahkan cincinya kepada pembantunya ketika ia hendak masuk ke kamar mandi. Lalu datanglah Syeithan dalam rupa Nabi Sulaiman dan berkata kepada pembantu Sulaiman "Berikanlah cincinku", maka pembantu tersebut memyerahkan cincin itu kepadanya, dan ia segera memakainya. Ketika Syeithan memakai cincinnya maka menjadi tunduklah bangsa setan, jin, dan manusia.
Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, bahwa Nabi Sulaiman datang kepada pembantunya itu dan berkata kepadanya "berikan cincinku," si pembantu berkata "engkau dusta, kau bukan Sulaiman". Maka sejak itu Nabj Sulaiman bahwa hal ini merupakan ujian yang ditimpakan kepada dirinya.
Ibnu Abas berkata " bahwa pada hari kekuasaanya itu, Syeithan menulis berbagai macam kitab yang didalamnya mengandung ilmu sihir dan kekufuran, lalu mereka menguburnya dibawah singgasana Nabi Sulaiman. (sesudah Nabi Sulaiman wafat) merka mengeluarkan kitab itu dan membacakannya dihadapan semua orang. Lalu merka berkata " Sesungguhnya dahulu, Nabi Sulaiman dapat berkuasa menguasai atas manusia, jin, dan setan melalui kitab ini".
Ibnu Abbas mekanjutkan kisahnya, bahwa sesudah itu semua orang berlepas diri dari apa yamh dilakukan Nabi Sulaiman dan mengkafirkannya. Maka sampai diutusnya Nabi Muhammad SAW, hingga diturunkan ayat berikut "Padahal Nabi Sulaiman tidak mengamalkan sihir yang menyebabkan kekufuran itu, akan tetapi Syeitanlah yang kafir, ddengan mengajari manusia mengenai ilmu sihir (Albaqoroh: 102).
Wallohu A'lam
Sumber: Agus Syukur
0 komentar:
Post a Comment